Pusat dan Daerah Perlu Kerjasama untuk Kembangkan Ekonomi Kreatif Lokal
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri mengatakan, perlu adanya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif lokal. Menurutnya, potensi daerah dalam hal ekonomi kreatif perlu untuk terus digali, termasuk dalam bidang film dan musik.
“Menurut saya, potensi film, musik Indonesia tidak kalah dibandingkan negara lain,” kata Fikri pada saat Forum Group Discussion Penguatan Ekonomi Kreatif di Daerah dalam Pengembangan Subsektor Perfilman di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, baru-baru ini. Rilis acara ini diterima Parlementaria pada Senin (3/10/2016).
Politisi F-PKS itu pun menyadari bahwa pengembangan ekonomi tidak cukup hanya mengharap sumber daya alam saja.
“Berkaca dari negara lain, Inggris dan Korea Selatan misalnya, mereka tidak lagi mengandalkan SDA, tetapi dari ekonomi kreatif,” imbuh politisi asal dapil Jawa Tengah itu.
Sementara itu, dalam acara juga dilakukan Penandatanganan MoU tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif antara Bekraf dan Kabupaten Tegal. Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Endah Wahyu Sulistianti menyebutkan pihaknya berkomitmen untuk memperkuat perfilman di daerah.
Endah juga menyebutkan, salah satu cara untuk mengembangkan film daerah adalah dengan mendorong bioskop di daerah untuk menayangkan film yang berasal dari daerah tersebut. “Jangan hanya menayangkan film dari luar daerah,” pungkas Endah.
Data Bekraf menunjukkan, ada 16 subsektor ekonomi kreatif, yakni aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.
Namun dari 16 subsektor itu, baru tiga subsektor yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kreatif yaitu kuliner sebanyak 32,4 persen; fesyen 27,9 persen; dan kerajinan 14,88 persen. Dalam setahun terakhir, ekonomi kreatif telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. (sf), foto : kresno/hr.